Dalam
dua bulan terakhir, yakni periode 7 April-3 Mei 2012, Kemlu berhasil
memulangkan 495 TKI asal Arab Saudi ke tanah air. Pemulangan mereka
dilakukan secara bertaap dengan menggunakan berbagai maskapai
penerbangan internasional. Demikian disampaikan Direktur Informasi dan
Media, P.L.E. Priatna di Jakarta, hari ini (5/6/2012).
Dijelaskan Priatna, alasan umum yang mengharuskan mereka pulang adalah karena kabur dari majikan. “Permasalahannya beragam dari gaji tidak dibayar, pekerjaan tidak seuai dengan kontrak kerja, disakiti majikan, tidak siap bekerja, sakit atau ingin pulang ke tanah air,” ungkapnya.
Sementara itu dalam catatan KBRI Riyadh, para TKI tersebut pada umumnya lari ke KBRI untuk meminta perlindungan.
KBRI kemudian menampung di Transit House setelah melalui proses
pendataan bagi keperluan administrasi dengan pihak-pihak terkait di Arab
Saudi guna mendapatkan izin keluar (clearance) dari pemerintah Arab
Saudi.
Saat ini, jumlah TKI di Transit House KBRI Riyadh yang masih dalam proses untuk dipulangkan ke Indonesia sebanyak 208 orang.
Menurut KBRI, proses pemulangan para TKI kali ini juga disertai dengan keberhasilan mengupayakan hak-hak mereka sebesar US$ 358.709. Jumlah ini setara dengan Rp 3.300.129.504, dengan asumsi kurs 1 USD senilai Rp 9.200.
KBRI Riyadh senantiasa mengupayakan permasalahan TKI di Riyadh dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Hal ini sebagai wujud kepedulian dan keberpihakan KBRI, yang pada gilirannya untuk dapat memaksimalkan usaha perlindungan terhadap WNI/TKI.
KBRI telah meminta kepada pihak-pihak terkait di Indonesia untuk dapat membantu kelancaran dan menangani secara baik para TKI yang pulang tersebut sampai ke daerah asal masing-masing. (sumber: KBRI Riyadh/Yo2k)
